Risau Pikir Kepada Umat dan Amalan


Risau pikir kita terhadap ummat itu perlu, namun merisaukan dan memikirkan kondisi iman-amal sendiri jauh lebih butuh. Jika sebelumnya kita rajin mengajak orang sholat berjama'ah di masjid, namun belakangan ini orang lain yang mengajak kita sholat jamaah di masjid, kita perlu risau.

Jika sebelumnya kita selalu sholat di awal waktu, namun belakangan ini sholat "nanti-nanti dulu", kita perlu risau.

Jika sebelumnya hari-hari kita diisi dengan tilawah Al Quran, namun belakangan ini memegangnya pun sudah mulai jarang, kita perlu risau.

Jika sebelumnya kita rajin muroja'ah beberapa surat, namun belakangan ini menghafal satu ayat pun terasa berat, kita perlu risau.

Jika sebelumnya kita rajin bangun malam untuk tahajjud, tapi akhir-akhir ini subuh pun telat karena begadang sampai larut, kita perlu risau.

Jika sebelumnya tiada hari tanpa bicara kebesaran Allah dan perkara agama, tapi belakangan ini hari-hari kita disibukkan dengan urusan dunia, kita perlu risau.

Jika sebelumnya kita tidak pernah perhitungan dalam bersedekah, namun akhir-akhir ini niat memberi pun terasa susah, kita perlu risau.

Jika sebelumnya kita menjauhi perkumpulan orang berghibah, namun akhir-akhir ini kita yang membuka topik ghibah, kita perlu risau.

Jika sebelumnya kita banyak mengadu dan memohon pada Allah di sepertiga malam, namun belakangan ini wall FB kita dipenuhi keluhan dan curhatan, kita perlu risau.

Jika sebelumnya hati dan lisan kita senantiasa berdzikir kepada Allah, namun belakangan ini yang kita pikirkan dan bicarakan hanya hal yang sia-sia, kita perlu risau.

Jika sebelumnya aurat kita tertutup sempurna, namun belakangan jilbab kita mengecil dan tak menutup dada, kita perlu risau.

Jika sebelumnya kita rajin menghadiri majelis-majelis ilmu dan bersilaturahim ke tetangga, namun akhir-akhir ini kita lebih senang main HP dan aktif di social media, kita perlu risau.

Jika sebelumnya kita memiliki perasaan bersalah karena belum sempurna mengamalkan agama, tapi sekarang kita sudah merasa sholeh dan lebih baik dari yang lainnya, kita juga perlu risau.

Sesekali, luangkanlah waktu untuk menyendiri dan merisaukan diri sendiri. Itu perlu.

Sumber : Facebook Faqeera Khaleeda

0 Response to "Risau Pikir Kepada Umat dan Amalan"

Posting Komentar