Dakwah Adalah Pengorbanan, Bukan Duduk Manis Sambil Mengetik di depan Laptop ataupun HP



Perkara terpenting dalam hidup adalah iman, maka bergabunglah dengan mereka yang menambah keimanan. Yang mengenalkanmu pada Allah dan menyadarkan posisimu sebagai hamba. Yang meninggikan Allah dan mencintaiNya di atas segalanya (orang tua, suami/istri, anak, sahabat, dunia, diri sendiri). Yang mengajarkanmu bertawajjuh dan bertawakkal hanya kepada Rabb yang Maha Menguasai, agar kau benar-benar yakin bahwa hanya Allah satu-satunya tujuan dan tempatmu kembali.

Bila kau bertemu dengan mereka yang mengingatkanmu pada kematian dan kekekalan akhirat, yang menyertai seluruh gerak dan nafasnya dengan dzikr, yang mengajakmu untuk zuhud terhadap dunia dan senantiasa menghidupkan amalan sunnah, maka bergabunglah. Bergabunglah dengan mereka yang bermujahadah dalam usaha dakwah, melanjutkan kerja para Nabi dan Rasul untuk mengajak manusia kepada Allah, hanya kepada Allah saja, tanpa kepentingan duniawi apapun (materi, jabatan, kekuasaan, golongan).

Yang mengajarkanmu untuk takut hanya kepada Rabbmu dan berkorban segalanya demi dakwah. Yang menjadikan dakwah sebagai maksud dan tujuan hidup, sehingga agama sempurna dalam dirimu dan menjadi asbab hidayah untuk seluruh alam, agar kalimat " لا اله الا الله محمد رسول الله ” sampai ke telinga raja-raja dan masuk ke pelosok-pelosok perkampungan, dengan akhlak yang baik, kalam yang hikmah, dan doa hidayah untuk umat. Bukan dengan jalan kekerasan dan saling menyalahkan. Tidak perlu dengan diksi yang tinggi atau retorika yang indah, karena hakikatnya dakwah adalah mengajak kepada Allah, agar kalimat thoyyibah itu sampai kepada semua kalangan dan dipahami oleh orang awam maupun yang berkebutuhan khusus (cacat fisik dan mental). Mudah, bukan mempersulit.

Bila kau bertemu dengan mereka yang mengajakmu memakmurkan "rumah-rumah" Allah, yang saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, yang risau fikirnya untuk umat, yang melandasi hidupnya pada Alquran, Hadits & Sunnah, serta ijtihad, ijma’, dan qiyas ulama (berdasarkan kehidupan shahabat dan salafush-sholih), maka bergabunglah. Namun jika tidak pun, dengan atau tanpamu, kerja dakwah nubuwwah ini akan terus berjalan, sunyi senyap tanpa propaganda media, tak terekspos tapi membuahkan hasil yang nyata, menyentuh setiap jiwa atas rahmat dan hidayahNya. Allah tidak membutuhkanmu, tapi kaulah yang membutuhkanNya.

Jangan pikir kau akan menemukannya di sini, di dunia maya ini. Bahkan tulisan ini pun bukan dakwah. Karena dakwah adalah pengorbanan, bukan duduk manis sambil mengetik di depan laptop/HP. Mereka akan menjumpaimu di jalan-jalan, di kendaraan, di masjid-masjid, di gang-gang sempit, di rumahmu. Dan mungkin, mereka adalah kamu, dia, kita. Semoga.

Sumber : Facebook  Faqeera Khaleeda

0 Response to "Dakwah Adalah Pengorbanan, Bukan Duduk Manis Sambil Mengetik di depan Laptop ataupun HP"

Posting Komentar