Apa Benar Tasawwuf itu Ajaran Orang Lemah nan Tua Renta?



Sungguh aneh mereka yang bilang kalo tasawwuf itu ajaran orang lemah nan tua renta, cuma mereka yang udah sepuh dan mau mati yang mempelajarinya. "Kerjanya kan cuma ibadaahh aja, dzikiiir aja, maklum dah bau tanah," katanya. Emang sih, waktu ikut suluk di temboro, salik/salikah yang udah berbay'at mayoritas lansia, mbah2.

Tapi jangan salah, sufisme bukan cuma tentang hubungan kita sama Allah Swt saja, melainkan juga hubungan kita pada semua makhluk ciptaan Allah Swt. Sufisme gak cuma ngurusin masalah ishlah diri aja, ihsan aja, atau zuhud aja, tapi juga da'wah, jihad, qital!

Silakan buka kitab2 sejarah! Setiap ada peperangan melawan kaum kafir, di mana pun itu, maka para sufi-lah yang berada di barisan terdepan. Contohnya saat era perang salib, yang melawan para crusader, knight templar, biarawan sion, vlad dracul (siapapun lah namanya), dari bumi Syam hingga Konstantinopel, kita akan menemukan nama2 mujahid sufi seperti Nuruddin Zanki, Shalahuddin al-Ayyubi, Hayat bin Qais al-Harrani, Abu al-Hasan al-Maqdisi, Syaikh Raslan ad-Dimashqi, Syaikh Abu al-Hasan as-Syadzili, Sultan Muhammad al-Fatih (di bawah bimbingan guru spiritualnya: Syaikh Muhammad bin Hamzah al-Dimasyqi al-Rumi yang biasa disebut Syaikh Syamsuddin), Izzuddin Al-Qasam, dan maasiih banyak lagi.

Di Mesir, ada imam Hasan al-Banna as-Syadziliyah yang melawan tirani di negerinya. Di India, Maulana Muhammad Qasim Nanautwi bersama Darul Ulum Deoband-nya menentang penjajahan Inggris di zamannya. Gak usah jauh2, di tanah air kita, bumi Nusantara, yang menyerukan jihad melawan penjajah (Belanda, Inggris, Portugis, Jepang) adalah ulama2 sufi seperti Syaikh Nuruddin Arraniri, Syaikh Abdusshomad al-Falambani, Syaikh Hasyim Asy'ari, serta ulama2 bertariqat lainnya.

Bahkan sampai saat ini, dari Kaukasia-Chechnya hingga Afghanistan-Taliban (Haqqania), yang berjihad melawan musuh2 Islam adalah mujahid2 pengamal tasawwuf di bawah pimpinan mursyid2 sufi sejati. Entah Syadzili, Ba'alawi, Qadiri, Chisti, Suhrawardi, ataupun Naqshbandi... selama silsilah masyaikhnya jelas dan sampai pada Rasulullah Saw, lalu amalan2nya tidak bertentangan dengan Al-Quran, Sunnah, dan ijma' ulama, maka sah2 saja memilih salah satu dari thariqat yang mu'tabar.

Well, tolong bedain perjuangan suci mereka dengan mujahid palsu yang berperang atas dasar ego, nafsu, riya', atau balas dendam semata. Terlebih pahlawan kesiangan yang bermimpi menegakkan "khilafah" versi-nya sendiri dengan menebar teror serta menghalalkan darah kaum muslimin dan orang2 yang tak berdosa.

Selamanya perjuangan Ahlu Sunnah Wal Jama'ah tidak akan sama dengan perjuangan Wahabi-Khawarij ataupun Syi'ah-Rafidhah. Ini bukan tentang ambisi atau gaya2an, ini tentang kecintaan dan ketaatan. Ini bukan tentang cari mati demi "kebanggaan", tapi mengorbankan segalanya demi ketundukan: seorang hamba pada Rabbnya.

So, kalo ada orang yang lahirnya telat, trus ngata2in tasawwuf itu anti jihad dan sesat, mending ente cepetan taubat, sebelum terlambat, ntar keburu kiamat.

Nb: Nusroh ghaibiyah hanya akan datang melalui mujahadah dan kedekatan dgn Allah Swt. Itu.

Facebook  Faqeera Khaleeda

0 Response to "Apa Benar Tasawwuf itu Ajaran Orang Lemah nan Tua Renta?"

Posting Komentar