Mau senggol-senggol Tarikh Islam sedikit. Ada yang pernah merenungkan kenapa Allah menakdirkan Amirul Mu'minin Ali as dan para Imam keturunannya wafat di tangan kaum muslimin? Bahkan mayoritas mereka syahid di tangan para Dinasti pemegang Kekhalifahan (baca: Kerajaan) Islam saat itu. (Dan sejak era para Anbiya terdahulu, begitulah kebenaran akan selalu diperlakukan).
Mengapa takdir begitu kejam sehingga mereka harus mati di tangan umat kakeknya sendiri? Kasarnya, mengapa mereka tidak mati saja di tangan orang-orang kafir Kristen, Budha, Hindu atau Atheis sekalian? Mengapa mereka harus mati di tangan orang-orang yang juga mengucapkan "Lailaha ilallah Muhammadur Rasulullah"?.
Bahkan Imam Ali as dibunuh oleh Ibnu Muljam seorang Hafidz Qur'an dan ahli tahajjud, dan ia meyakini apa yang ia lakukan dengan membunuh Imam Ali as adalah demi Islam dan menegakkan Qur'an dan Sunnah.
Pertanyaannya, sudah berapa banyak kejahatan keji di muka bumi ini yang dilakukan atas nama Islam? Berapa banyak perilaku barbar dan penindasan yang dilakukan dengan mengatasnamakan titah langit?
Mengapa para hujjah Allah di muka bumi ini syahid di tangan orang-orang yang mengaku sebagai hamba Allah dan umat Nabi-Nya? Apa yang ingin Allah tunjukkan di balik semua ini?
Bukankah dengan ini terbukti bahwa memproklamirkan diri sebagai muslim tidak lantas membebaskankanmu dari dosa terbesar sekalipun.
Ketika kau menganggap aqidah adalah hal paling utama sehingga seluruh non-muslim kau anggap musuh dan kafir, Tuhan justru menunjukkan bahwa pelaku dosa-dosa besar di masa lalu adalah orang-orang yang mengklaim diri beraqidah dan bertauhid. Apa yang ingin kau katakan di balik ini?
Mengapa Imam Ali as dan para sahabat memerangi kaum Khawarij di Nahrawan Iraq? Bukankah para Khawarij itu juga mengaku muslim, bernabikan Muhammad dan mengaku beraqidah Islam yang kaffah, bahkan lebih kaffah daripada Islam-mu?
Renungan ini sedikit menjadi jawaban bagi anda yang selalu berkata, "Hei kamu, kamu mengaku muslim bahkan namamu sangat islami, tapi isi tulisan-tulisanmu selalu menyerang islam."
Saya jawab, saya tidak menyerang Islam.
Yang saya serang adalah segolongan muslim yang mengaku beraqidah Islam namun beragama seperti Khawarij. Para generasi Ibnu Muljam tanpa sadar yang mengaku beraqidah dan bertauhid namun wirid hariannya adalah teriak kafir pada sesama muslim.
Yang saya dan beberapa teman lakukan selama ini justru adalah demi membersihkan nama Islam itu sendiri dari citranya yang jumud, dangkal, intoleran yang akhirnya melahirkan perilaku Takfirisme.
Simpel, sebenarnya kami hanya ingin menunjukkan pada para non-muslim dengan berkata bahwa,
"Hei para non-muslim, sebelum kalian menyerang Islam karena perilaku mereka, lihatlah kami umat Islam yang lebih dulu menyerang mereka. Sebelum kalian memperingatkan mereka, kami umat Islam lah yang lebih dulu memperingatkan mereka. Sebelum kalian menertawakan Islam karena perilaku mereka, kami lah umat Islam yang lebih dulu menertawakan mereka. Bahkan sebelum kalian para non-muslim menjadi korban mereka, kami dulu umat Islam yang pertama kali menjadi korban mereka. Bukankah kebanyakan korban ideologi Takfirisme disini dan di Timur Tengah adalah muslim itu sendiri?"
So, daripada anda sibuk menuduh saya Kafir, Liberal, Anti-Islam, Antek Toghut dll (dan saya tidak akan mati karena sebutan-sebutan itu). Mengapa tidak bertafakkur sejenak?
Ahh.. paling habis ini saya diteriakin kafir, zindiq dan liberal lagi. Kejamnya dunia...
Sumber : Fb Ahmad Zainul Muttaqin
0 Response to "CARA TAFAKKURNYA ORANG YANG (DITUDUH) LIBERAL "
Posting Komentar